Akuisisi Data Vibrasi dari Perangkat Seluler Pengguna Jalan dengan Partisipasi Publik
22 Agustus 2024
2
77
2
0
Deskripsi
Keputusan Pemerintah Indonesia memindahkan Ibu Kota untuk mencapai visi Indonesia 2045 mempunyai banyak tantangan dan potensi yang memerlukan kolaborasi dari berbagai macam pihak. Membangun sebuah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan 24 Key Peformance Index (KPI), delapan prinsip pengembangan, dan tiga pendekatan pengembangan kota: forest city (kota hutan), sponge city (kota spons), dan smart city (kota pintar) mendorong banyaknya inovasi terkini yang perlu dipertimbangkan. Isu dalam pengembangan kota baru yang dipersiapkan menjadi smart city yaitu bagaimana memelihara infrastruktur yang terbangun dengan inovasi teknologi. Selain itu diperlukan partisipasi publik sehingga inovasi yang dilakukan dapat berkelanjutan. Biaya akuisisi data pemeliharaan jalan sangat tinggi, tidak efisien, serta tidak mampu menampilkan data real time untuk membantu pembuatan kebijakan yang tepat. Akuisisi data vibrasi menggunakan perangkat selular pengguna jalan dapat memecahkan salah satu risiko dalam pemeliharaan jalan di IKN. Tingkat layan jalan yang baik dapat mengurangi tekanan hidup masyarakat. Hasil akhirnya diharapkan dengan pemeliharaan jalan yang baik menjadi indikator peningkat kualitas hidup di IKN.
Anda harus login untuk memberikan komentar