Halo sahabat PUPR, materi ini akan membahas mengenai klasifikasi receiver GNSS. Mari simak materinya dengan baik.
Klasifikasi receiver GNSS mengacu pada pengelompokan perangkat penerima sinyal GNSS. Pengelompokan tersebut berdasarkan
berbagai faktor seperti tingkat akurasi, aplikasi penggunaan, jumlah frekuensi yang didukung, dan kemampuan dalam
memproses data dari berbagai sistem satelit. Receiver GNSS adalah perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal
dari satelit-satelit dalam Global Navigation Satellite System, seperti GPS, GLONASS, GALILEO, dan BEDO.
Receiver GNSS berfungsi untuk menentukan posisi geografis, kecepatan, dan waktu yang tepat dari sebuah objek atau
pengguna di bumi. Klasifikasi receiver GNSS memiliki tiga tipe. Mari kita bahas. Yang pertama, tipe navigasi.
Digunakan untuk penentuan posisi instan dengan akurasi sekitar 5 sampai dengan 10 meter untuk sipil, atau akurasi 3
sampai dengan 5 meter untuk militer. Perangkat ini digunakan dalam navigasi modern. Untuk sipil, bisa digunakan pada
saat survei dan staking out. Pada bidang militer, biasanya digunakan untuk penentuan lokasi perang, target bom, dan
lainnya. Yang kedua, tipe pemetaan. Digunakan khusus untuk survei dan pemetaan. Akurasi tipe tersebut dari cm
hingga 3 meter, dan biasanya berbentuk handheld dengan sistem operasi mobile. Tipe ini mencapai ketelitian sekitar 1
sampai dengan 2 meter. Contoh implementasi receiver tipe pemetaan antara lain, survei geologi, pemetaan
pertambangan, pemutahkiran peta, serta pengembangan basis data sistem informasi geografis. Yang ketiga, tipe geodetik.
Tipe yang paling canggih menawarkan akurasi mm hingga cm dengan 1 atau 2 frekuensi, dan menyediakan data posisi
horizontal, serta elevasi di atas model elipsoid. Jenis ini digunakan untuk aplikasi posisi presisi tinggi, seperti
pembangunan jaring titik kontrol, survei deformasi, dan studi geodinamika. Sekian materi tentang klasifikasi receiver
GNSS. Terima kasih sudah menyimak. Selamat belajar! Terima kasih sudah menonton!
Klasifikasi receiver GNSS mengacu pada pengelompokan perangkat penerima sinyal GNSS. Pengelompokan tersebut berdasarkan
berbagai faktor seperti tingkat akurasi, aplikasi penggunaan, jumlah frekuensi yang didukung, dan kemampuan dalam
memproses data dari berbagai sistem satelit. Receiver GNSS adalah perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal
dari satelit-satelit dalam Global Navigation Satellite System, seperti GPS, GLONASS, GALILEO, dan BEDO.
Receiver GNSS berfungsi untuk menentukan posisi geografis, kecepatan, dan waktu yang tepat dari sebuah objek atau
pengguna di bumi. Klasifikasi receiver GNSS memiliki tiga tipe. Mari kita bahas. Yang pertama, tipe navigasi.
Digunakan untuk penentuan posisi instan dengan akurasi sekitar 5 sampai dengan 10 meter untuk sipil, atau akurasi 3
sampai dengan 5 meter untuk militer. Perangkat ini digunakan dalam navigasi modern. Untuk sipil, bisa digunakan pada
saat survei dan staking out. Pada bidang militer, biasanya digunakan untuk penentuan lokasi perang, target bom, dan
lainnya. Yang kedua, tipe pemetaan. Digunakan khusus untuk survei dan pemetaan. Akurasi tipe tersebut dari cm
hingga 3 meter, dan biasanya berbentuk handheld dengan sistem operasi mobile. Tipe ini mencapai ketelitian sekitar 1
sampai dengan 2 meter. Contoh implementasi receiver tipe pemetaan antara lain, survei geologi, pemetaan
pertambangan, pemutahkiran peta, serta pengembangan basis data sistem informasi geografis. Yang ketiga, tipe geodetik.
Tipe yang paling canggih menawarkan akurasi mm hingga cm dengan 1 atau 2 frekuensi, dan menyediakan data posisi
horizontal, serta elevasi di atas model elipsoid. Jenis ini digunakan untuk aplikasi posisi presisi tinggi, seperti
pembangunan jaring titik kontrol, survei deformasi, dan studi geodinamika. Sekian materi tentang klasifikasi receiver
GNSS. Terima kasih sudah menyimak. Selamat belajar! Terima kasih sudah menonton!
Deskripsi
-
Area Diskusi
Anda harus login untuk memberikan komentar